Kemasan
adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan,
menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.
Menurut Kotler & Keller , pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran.
Menurut Kotler & Keller , pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
Perbedaan
utama dua jenis kangkung ini adalah pada bentuk daun dan warna bunga. Kangkung
darat (Ipomoea Reptans) berwarna hijau terang dengan ujung
daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih.
Sedangkan
kangkung air (Ipomoea Aquatica) daunnya berwarna hijau agak gelap
dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul sehingga terlihat lebih
lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan fisik,
kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat di
panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengnan cara
dipotong.
Saat ini
kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial dibanding kangkung
air. Kangkung air lebih banyak dikonsumsi dan ditanam secara subsisten oleh
masyarakat. Budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus
panen cepat dan relatif tahan hama. Karena itulah, harga kangkung dipasaran
relatif murah dibanding jenis sayuran lain. Untuk meningkatkan nilai tambah,
kita bisa melakukan budidaya kangkung darat secara organik. Harga kangkung
darat organik relatif lebih tinggi.
Budidaya
kangkung darat dapat dilakukan baik didataran rendah maupun dataran tinggi.
Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, budidaya kangkung darat harus
mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Kangkung darat bisa
diperbanyak dengan biji dan stek. Namun khusus untuk kangkung darat, para
petani biasa melakukannya dengan biji.
Penyiapan benih untuk budidaya kangkung
Untuk
mendapatkan tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang
baik pula. Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti
varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi
dari kangkung Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang
banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta
kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri
varietas-varietas kangkung yang beredar dipasaran.
Benih kangkung
darat yang baik adalah benih yang daya tumbuhnya lebih dari 95 persen dan
tumbuhnya tegak setidaknya hingga umur 8 minggu. Karena kangung darat yang
tumbuh menjalar tidak begitu diminati pasar. Usahakan jangan menggunakan benih
yang telah disimpan lebih dari satu tahun. Karena produktivitasnya akan
menurun.
Pengolahan lahan dan pemupukan dasar
Pada
budidaya kangkung darat tanah harus diolah dengan dicangkul agar gembur
kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan
petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase
dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.
Untuk
budidaya kangkung organik, siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organik, bisa menggunakan pupuk
kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Pupuk kandang lebih praktis karena
tidak perlu menyiapkannya secara intensif, cukup mendiamkannya hingga kering
sebelum digunakan. Sementara penyiapan pupuk kompos relatif lebih lama.
Apabila menggunakan pupuk kandang, lebih baik pilih kotoran ayam dibanding
kotoran kambing atau sapi. Karena kotoran ayam lebih cepat terurai, sehingga
cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Tebarkan pupuk
tersebut di atas bedengan, kira-kira 10 ton per hektar. Kemudian diamkan
selama 2-3 hari.
Penanaman
Penanaman
dengan cara ditebar
Penanaman
pada budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung atau ditugal.
Sementara itu, cara disemaikan dan lalu dipindah tidak terlalu ekonomis untuk
budidaya kangkung darat. Cara ditebar langsung dilakukan dengan
menebarkan benih di atas bedengan. Cara ini cukup cepat dan cocok dilakukan
ditempat yang kurang orang atau ongkos tenaga kerja mahal. Kelemahan cara ini
adalah boros pada penggunaan benih, karena bisa menghabiskan 5-10 kilogram
benih per hektar. Cara ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata.
Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang ideal.
Dimana kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon per hektar.
Cara yang
kedua yaitu, dengan ditugal. Enaknya dengan cara ini kita bisa mengatur jarak
tanam sehingga bisa didapatkan kerapatan populasi tanaman yang ideal. Jarak
antara lubang tugal adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Hanya
saja dengan cara ini dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja karena pekerjaannya
akan lebih lama. Penugalan tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya
kangkung darat tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat.
Pemeliharaan
dan pemupukan lanjutan
Dalam
budidaya kangkung darat tidak diperlukan pupuk yang intensif. Kangkung darat
merupakan tanaman yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya
pemupukan awal sudah cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap
panen. Namun hal ini sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah
masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan
relatif tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organik dasar yang
telah diberikan diawal.
Hanya saja
apabila tanaman terlihat kurang subur yang ditandai dengan warna hijau yang
pudar perlu dilakukan pemupukan tambahan. Kangkung darat sangat responsif
terhadap nitrogen. Apabila diperlukan bisa diberikan pupuk organik kaya akan
nitrogen seperti kotoran ayam yang telah matang bercampur sekam atau kompos
yang kaya nitrogen.
Pemeliharaan
selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiraman. Kangkung darat
memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi,
daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin,
setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning disiang
hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya
intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.
Hal
selanjutnya adalah penyiangan, walaupun kangkung merupakan tanaman siklus cepat
adakalanya tanaman muda kalah bersaing dengan rumput. Terutama saat penebaran
benih awal, pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relatif agak lama sehingga
potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma
tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.
Hama yang
biasa menyerang kangkung antara lain belalang, ulat grayak (Spodotera Litura)
dan kutu daun dari (jenis Myzus Persicae dan Aphyds
Gossypii). Gejala serangan ulat grayak adalah daun bolong-bolong dan
pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun membuat tanaman
kerdil dan dau melengkung. Karena kutu daun menyerap cairan dari tanaman.
Sementara
itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih (Albigo
Ipomoeae Panduratae). Bila terserang penyakit ini akan muncul bercak putih
pada daun kemudian akan semakin meluas. Dalam budidaya kangkung darat
organik, penanganan hama harus dilakukan secara terpadu. Untuk mengurangi
resiko serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan rotasi tanam, mengatur jarak
tanam dan melakukan penyiraman yang tepat. Atau bila terpaksa bisa menggunakan
pestisida hayati seperti daun nimba, gadung, dan sereh wangi.
Panen dan pemasaran
Budidaya
kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan
bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung
organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut. Karena selera pasar
kangkung organik, yakni pasar-pasar moderen, lebih memilih tanaman kangkung
yang lengkap dengan akarnya. Pemanenan dengan cara dicabut akan menghasilkan
tanaman kangkung sebanyak 23 ton per hektar.
Sebelum di
kemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut dibersihkan
dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air bersih agar
terhindar dari kontaminan-kontaminan berbahaya. Tempatkan kangkung di tempat
yang lembab dan jangan tersengat sinar matahari langsung.
Berbeda
dengan hasil budidaya konvensional, budidaya kangkung darat organik akan
menghasilkan produk organik yang bersih dari kontaminan zat kimia berbahaya.
Oleh karena itu, produknya cenderung mempunyai harga yang lebih tinggi.
Sebaiknya jangan dijual langsung kepada para pengepul yang biasanya sudah siap
mengambil langsung dari lahan. Apabila strategi pemasarannya kita jalankan,
bukan tidak mustahil keuntungan yang diperoleh juga lebih besar

Tidak ada komentar:
Posting Komentar